Friday, 12 October 2012

Amalan soleh yang mendapat ganjaran pahala berpanjangan


“Barang siapa yang mengajak pada petunjuk, maka baginya adalah pahala orang yang mengikuti ajakannya, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak pada kesesatan, maka baginya menanggung dosa seperti dosa orang-orang yang mengikuti ajakannya itu, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka itu” [HR. Muslim] 

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah/ amal jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” [HR. Muslim]


Para sahabat dan imam-imam besar telah membuat “SESUATU” yang membolehkan kita mempelari dan mengamalkan Islam dengan “SESUATU” itu. Contohnya pengumpulan al-Quran yang dengannya kita merujuk dan dijadikan petunjuk kebenaran. Pengumpulan hadis oleh para muhadisin yang sehingga kini kita merujuk kepadanya seperti sahih Muslim, Bukhari, Majah, Nasa’I dsb. Begitu juga dengan kitab-kitab karangan imam-imam muktabar seperti Imam Syafie, Ahmad, Malik, Ghazali dan sebagainya. Sehingga kita kita masih merujuk kepada mereka sedang meraka telah lama mati dijemput Allah. Tetapi pahala bagi mereka berterusan kerana mereka masih “mengajak kepada petunjuk” melalui kitab-kitab mereka yang kita baca.


Para sahabat menegakkan al-Khilafah yang dengannya selama lebih 1300 tahun umat Islam bergantung dengan untuk menyelesaikan masalah mereka termasuk amalan amar ma’ruf nahi mungkar. Jika di dunia ini ada billion umat Islam…Berapa pahala yang terus mengalir pada para shahabat Rasul SAW, pengumpul al-Quran dan Hadis dan pengarang kitab-kita rujukkan kita…? Sangat banyak.

Muhasabah diri:
Bagaimana dengan kita…? Bolehkah dapat ganjaran pahala yang berterusan ini. Insya Allah…Asalkan kita memiliki amalan yang besar, amalan yang agung…Sebagaimana amalan para shahabat Rasulullah SAW…

Apakah amalan itu…?

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah” [QS. Ali Imran: 110]

"Perumpamaan orang-orang yang mencegah berbuat maksiat dan yang melanggarnya adalah seperti kaum yang menumpang kapal. Sebagian dari mereka berada di bagian atas dan yang lain berada di bagian bawah. Jika orang-orang yang berada di bawah memerlukan air, mereka harus melewati orang-orang yang berada di atasnya. Lalu mereka berkata: 'Andai saja kami lubangi (kapal) pada bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang yang berada di atas kami'. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-orang yang berada di atas (padahal mereka tidak menghendaki), akan binasalah seluruhnya. Dan jika dikehendaki dari tangan mereka keselamatan, maka akan selamatlah semuanya".[HR Bukhari]

“Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin ‘Abdul Muthalib dan seseorang yang berdiri menghadap pemimpin yang zalim untuk melakukan amar makruf nahi munkar kepadanya lalu penguasa itupun membunuhnya” [HR. Al-Hakim]

“Jihad yang paling mulia adalah ucapan yang benar yang ditujukan kepada penguasa yang zalim” [HR. Ibnu Majah dan An-Nasa’i]

Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi SAW bersabda:” Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau jika tidak Allah hampir mengirim azabnya, kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan”[HR At-Tirmidzi dan Ahmad]

Tidak lain itulah amal ma’ruf nahi mungkar. Tapi amal ma’ruf nahi mungkar yang bagaimana? Terlalu banyak kemungkaran yang bermaharajalela sekarang.



 
Contoh kemungkaran besar yang menjadi kebiasaan di zaman sekarang:


       Jika ada orang tidak sholat…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang berzina…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang tidak berpuasa…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang mengambil riba…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang mengambil rasuah…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang mencuri/merompak…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang membunuh…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang meminum arak…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang mengambil cukai…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang memfitnah…Kemungkaran besar.
       Jika ada orang tidak berjihad…Kemungkaran besar.
       Jika ada penguasa tidak menerapkan syariat Islam…Kemungkaran besar.

Amal ma’ruf nahi mungkar yang terbaik:
  1.   Yang boleh membuat seluruh umat melakukan kema’rufan
  2. Yang boleh mencegah seluruh umat melakukan kemungkaran…
Yaitulah…Amal ma’ruf nahi mungkar kepada penguasa fasik/zalim yang mengurus umat dengan system toghut…menyeru kepadanya dengan ucapan yang benar supaya memerintah dengan system Islam. Yang dengan demikian itu akan membolehkan semua kemungkaran dapat diuruskan sesuai dengan perintah dan larangan Allah dan semua kema’rufan dapat ditegak sesuai dengan perintah Allah.
 
Jika kita beramal dengan berusaha untuk meletakkan satu “PROGRAM” yang mana denganya segala kemungkaran yang dilakukan oleh ummat dapat dicegah dan dengannya juga segala kebaikan dapat dilaksanakan. Yang mana diguna-pakai oleh setiap umat dan generasi seterusnya…Bayangkanlah ganjaran pahalanya. Satu “PROGRAM” itu ialah al-khilafah yang telah diguna-pakai oleh para sahabat dan generasi sesudah mereka selama lebih 1300 tahun sehingga ditukar oleh Mustafa Kamal dengan satu “PROGRAM” lain yang corrupted yang berasaskan aqidah sekular.




Hidup hanya sekali. Peluang masih terbuka sehingga tertegaknya al-Khilafah. Jadi marilah kita merebut peluang ini dengan bersama-sama berusaha menegakkan al-Khilafah min hajjin nubuwah.

Telah datang masa kenabian ditengah-tengah kalian, sesuai dengan kehendak Allah, kemudian masa kenabian itu akan diangkat oleh Allah hingga masa itupun berlalu, kemudian akan datang masa kekhilafahan yang berjalan sesuai dengan manhaj kenabian, yang akan tetap ada selama Allah berkehendak, lalu masa itupun berlalu. Kemudian akan datang masas mukan adlan (kekuasaan yang represif), yang akan tetap ada selama  Allah mengkehendaki, lalu masa itupun berlalu. Kemudian  akan datang masa mulkan jabariyyan (penguasa diktator) selama Allah mengkehendaki, lalu masa itupun  berlalu atas kehendak Allah. Kemudian  akan datangmasa kekhilafahan yang berjalan sesuai dengan manhaj kenabian kemudian (baginda) senyap. [HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi]


wassalam.
 

No comments:

Post a Comment